Jack Welch
John Francis Welch Jr. (Lahir 19 November 1935) adalah salah satu tokoh yang dikenal karena kepemimpinannya saat ia menjabat sebagai Pemimipin dan Ketua Eksekutif dari General Electric (GE)
pada periode 1981-2001. Reputasinya diraih berkat kecerdasan bisnis
yang tinggi dan strategi kepemimpinannya di GE. Ia tetap menjadi tokoh
yang disegani di kalangan bisnis mengingat strategi manajemennya yang
inovatif dan gaya kepemimpinannya.
Masa Kecil dan Pendidikan
Jack Welch lahir di Peabody, daerah Massachusetts, Amerika Serikat
pada 19 November 1935. Pada masa kecil Welch sedikit gagap. Ayahnya
John Welch Sr. bekerja sebagai seorang kondektur di Boston & Maine
Railroad dan ibunya Grace Welch, seorang ibu rumah tangga. Welch
bersekolah di Salem High School dan kemudian ke Universitas
Massachusetts Amherst, dan lulus pada tahun 1957 dengan gelar sarjana
muda di bidang teknik kimia.
Ketika di universitas ia merupakan anggota asrama Phi Sigma
Kappa. Welch kemudian melanjutkan gelar master dan doktoralnya di
University of Illinois at Urbana-Champaign in 1960.
Kehidupan pribadi
Ia
menikah tiga kali dan memiliki empat orang anak dari pernikahan
pertamanya dengan Carolyn, yang dinikahinya selama 28 tahun. Istri
keduanya Jane Beasley adalah mantan pengacara merjer dan akuisisi yang
dinikahi dari tahun 1989 hingga 2003. Istri ketiga Jack Welch adalah
Suzy Wetlaufer, seorang mantan editor Harvard Business Review, yang ikut
menulis bukunya Winning pada tahun 1995.
Karier di GE
Welch
bergabung dengan General Electric pada tahun 1960, saat ia bekerja
sebagai insinyur muda di Pittsfield, Massachusetts. Ketika ia tidak puas
dengan kenaikan gaji yang diterimanya dan dengan birokrasi yang ada
dalam GE. Ia merencanakan untuk meninggalkan perusahaan itu untuk
bekerja pada International Minerals & Chemicals di Skokie, Illinois.
Namun, Reuben Gutoff, seorang eksekutif muda dua tingkat di atasnya,
memutuskan bahwa Welch terlalu berharga untuk dilepas. Ia mengajak Welch
dan Istrinya dalam jamuan makan malam di restoran Yellow Aster dan
menghabiskan berjam-jam untuk meyakinkan Welch untuk bertahan. Gutoff
berjanji untuk mengubah birokrasi yang ada dan menciptakan nuansa
perusahaan kecil di GE.
Welch diangkat menjadi wakil presiden direktur di GE pada 1972.
Kariernya menanjak menjadi wakil presiden senior pada tahun 1977 dan
wakil ketua dewan direksi pada tahun 1979. Pada tahun 1981, Welch
menjadi CEO termuda GE, menggantikan Reginal H. Jones. Pada tahun 1982,
Welch telah membongkar sebagian besar manajemen yang dibangun oleh
Jones.
Bom Nutron Jack
Selama
era 80an, Welch bekerja merampingkan GE dan membuatnya menjadi
perusahaan yang lebih kompetitif. Ia juga mendorong para manajer dari
bisnis yang dikelola untuk menjadi lebih produktif dengan menghilangkan
ketidakefisienan dan memangkas persediaan, serta menanggalkan berbagai
birokrasi yang hampir membuatnya meninggalkan GE pada masa lalu. Ia juga
sempat di juluki “Neutron Jack” (seperti bom neutron) karena
menghilangkan karyawan dan meninggalkan gedungnya kosong.
Dalam bukunya "Jack:Straight From The Gut" (Jack: Pendirian dan
Keberanian), Welch mengatakan bahwa GE sebelumnya memiliki 411 ribu
karyawan di akhir 1980, dan menjadi 299 ribu di akhir 1985. Sebanyak 112
ribu karyawan yang dilepas, 37 ribu diantaranya adalah karena bisnis
yang dijual, dan 81 ribu dikurangi selama berjalannya usaha. Sebaliknya,
GE telah meningkatkan nilai pasarnya secara pesat. Ia banyak menutup
pabrik, mengurangi biaya gaji dan memotong unit bisnis yang lamban
berjalan. Filosofi bisnisnya adalah bahwa setiap bisnis GE harus berada
di posisi satu atau dua di tiap industrinya, atau akan ditinggalkan.
Walaupun pada awalnya ia banyak ditentang karena kebijakannya, namun
pada akhirnya ia mendapatkan rasa hormat. Strategi Welch ini akhirnya
diadopsi oleh banyak Pimpinan Eksekutif lainnya.
Setiap tahun, Welch akan memberhentikan 10% manajer terbawah. Ia
terkenal akan keterusterangannya di rapat-rapat eksekutif. Ia
benar-benar mendorong para manajernya untuk maju, tetapi ia juga
memberikan imbalan bonus dan kepemilikan saham pada 20% manajer
teratasnya.
Program kepemilikan saham di GE juga dikembangkan dari hanya
kepada eksekutif puncak hingga hampir dua pertiga karyawan. Welch juga
dikenal karena menghancurkan 9 lapis manajemen dan menanamkan
informalitas dalam perusahaan.
Strategi dan hasil
Pada
tahun 1986, GE mengakuisisi NBC, yang berlokasi di Rockefeller Center;
Welch kemudian menempati kantor di gedung GE di Rockefeller Plaza.
Selama 1990an, Welch membantu memodernisasi GE dengan berpindah dari
manufaktur menjadi jasa keuangan lewat banyak akuisisi.
Welch mengadopsi program kualitas Six Sigma dari Motorola di akhir 1995.
Ia membawa perusahaan mencapai pendapatan yang besar. Pada tahun 1980
sebelum Welch menjadi CEO, GE mencatat pendapatan sekitar 26, 8 miliar
dollar AS, pada tahun 2000, satu tahun sebelum ia mundur, pendapatan
perusahaan meningkat menjadi 130 miliar dollar. Ketika Jack Welch
meninggalkan GE, nilai pasar GE telah melesat dari 14 miliar dollar
menjadi lebih dari 410 miliar dollar di akhir 2004, membuatnya menjadi
perusahaan paling berharga dan paling besar di dunia.
Masa pensiun dan suksesi
Pada
saat pensiun, Welch mendapatkan gaji 4 juta dollar per tahun, yang
diikuti dengan nilai pensiun sebesar 8 juta dollar setiap tahun. Pada
tahun 1999 ia dinamakan sebagai “Manajer Abad ini” oleh majalah Fortune.
Welch mengumumkan berita suksesinya kepada Jeff Immelt dengan cara yang
sama dengan pendahulunya Reg Jones. Ia menuliskan kisah ini dalam
bukunya "Jack: Straight from the Gut" (Jack: Pendirian dan Keberanian).
Proses suksesi ini berjalan panjang dimana terdapat 3 orang kandidat
pengganti yaitu James McNerney, Robert Nardelli, dan Jeffrey Immelt,
yang akhirnya menjadi penggantinya. Nardelli kemudian menjadi CEO Home
Depot sampai tahun 2007, sedangkan McNerney menjadi CEO 3M sebelum
pindah menjadi CEO di Boeing.